delta exchange website

Awal Mula: Janji Manis Delta Exchange

Delta Exchange pernah digadang sebagai “masa depan perdagangan kripto derivatif” dengan leverage tinggi dan teknologi canggih.
Namun kini, semakin banyak trader yang menuduh platform ini bermasalah — mulai dari saldo yang hilang, penarikan macet, hingga dugaan manipulasi sistem.

Tim investigasi Penipuan.id menemukan pola yang mirip dengan kasus broker offshore yang pernah mengguncang industri keuangan digital di Asia.


1. Strategi Promosi yang Terlalu Indah untuk Jadi Nyata

Delta Exchange rajin menampilkan iklan agresif, kolaborasi dengan influencer kripto, dan istilah teknis seperti perpetual swaps untuk menarik trader baru.
Namun, di balik kampanye tersebut, banyak laporan di forum bahwa profit tidak bisa ditarik, akun mendadak dibekukan, bahkan saldo hilang tanpa alasan resmi.

Beberapa sumber mengungkap, sebagian promosi mereka dikelola oleh pihak ketiga yang pernah bekerja dengan broker bermasalah seperti Fyntura dan HankoTrade — dua nama yang sudah masuk daftar hitam komunitas trader global.


2. Dana Tersangkut & Penarikan Gagal

Masalah utama yang paling sering dikeluhkan? Tidak bisa menarik uang.
Pengguna mengaku sudah menunggu berminggu-minggu, namun status tetap “pending”. Beberapa bahkan diminta membayar “biaya pajak” agar penarikan disetujui — padahal itu dana mereka sendiri.

Polanya identik dengan kasus yang ditemukan pada broker seperti Coinexx dan KOT4X, yang juga beroperasi tanpa izin jelas.


3. Tanpa Regulasi, Risiko Semakin Besar

Delta Exchange terdaftar di St. Vincent and the Grenadines, negara yang dikenal sebagai tempat berlindung broker tak berizin.
Tidak ada lisensi dari FCA Inggris, CySEC Eropa, atau MAS Singapura.

Artinya, jika ada masalah, tidak ada lembaga hukum yang bisa melindungi dana Anda.
Sementara broker legal seperti IG Trading atau CMC Markets memiliki audit, segregasi dana, dan regulasi resmi.

Lihat daftar pembanding lengkap di sini:
🔗 Broker Legal & Aman 2025


4. Laporan Trader: Profit Hilang, Akun Diblokir

Ratusan komentar di Reddit dan Trustpilot mengungkap pengalaman pahit: profit lenyap begitu trader mencoba tarik dana.
Sebagian lain mengaku menghadapi eksekusi order delay dan harga yang dimanipulasi.

“Delta Exchange membuat saya merasa sedang trading di kasino, bukan pasar kripto,” tulis salah satu pengguna di forum.


5. Influencer & Afiliasi Bermasalah

Delta Exchange banyak bekerja sama dengan trading influencer di YouTube dan Telegram. Namun beberapa di antaranya pernah dikaitkan dengan proyek promosi broker penipu.

Kode afiliasi mereka bahkan dilacak langsung menuju server Delta Exchange.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa platform ini menggunakan jaringan referral agresif seperti yang terjadi pada AAAFX dan SmartFX.


6. Pola Kehilangan Dana Menurut Ahli

Tim analis Penipuan.id menemukan tiga pola yang sering muncul di kasus Delta Exchange:

  1. Likuiditas tak transparan – tidak ada data eksekusi nyata.
  2. Leverage ekstrem (100x) – jebakan klasik yang memicu likuidasi palsu.
  3. Fee tersembunyi – memotong profit secara perlahan tanpa pemberitahuan.

Pola-pola ini sangat umum digunakan oleh broker offshore yang beroperasi tanpa pengawasan keuangan resmi.


7. Apa yang Bisa Dilakukan Korban

Jika Anda telah kehilangan dana di Delta Exchange:

  • Jangan kirim dokumen atau biaya tambahan.
  • Simpan semua bukti transaksi, ID wallet, dan percakapan.
  • Laporkan kasus Anda ke Bappebti dan minta bank Anda untuk chargeback.
  • Gunakan panduan pemulihan resmi di:
    🔗 Cara Mengembalikan Uang dari Broker Penipu

Kesimpulan: Saatnya Waspada

Delta Exchange mungkin mengklaim diri sebagai platform modern, tapi bukti di lapangan berkata lain.
Dengan banyaknya laporan kehilangan dana dan tidak adanya pengawasan hukum, platform ini layak disebut berisiko tinggi untuk trader Indonesia.

Sebelum trading, selalu periksa izin, baca ulasan independen, dan jangan mudah tergoda oleh promosi besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *